jenis-jenis casing komputer
Casing komputer adalah bagian dari sebuah komputer yang menyatukan semua komponen komputer seperti motherboard, prosesor, harddisk, power supply dan lain-lain. Casing umumnya terbuat dari logam alumunium atau seng.
Fungsi casing komputer
Casing komputer berfungsi untuk melindungi komponen komputer di dalamnya dari debu, air, panas, kelembabpan dan benturan fisik yang mungkin terjadi dan bisa merusak komponen komputer. Fungsi yang lainnya yang juga penting adalah sebagai tempat untuk berbagai komponen lain seperti DVD Drive, Card Reader, Floppy Disk, USB front slot, dan lain sebagainya. Fungsi yang lainnya, antara lain:
- Sebagai pendingin komponen komputer karena adanya exhaust fan yang berfungsi untuk mendinginkan bagian yang ada di dalam casing.
- Casing komputer digunakan sebagai pemanis tampilan komputer sehingga tidak tampak “semrawutâ€.
- Menghindari kecelakaan yang fatal bagi manusia, misalnya tanpa sengaja menyentuh komponen sehingga tersetrum.
- Casing komputer dapat digunakan sebagai dudukan komputer, pada jenis tertentu.
- Tempat pemasangan power supply.
Beberapa jenis casing komputer
Casing komputer tidak hanya satu macam saja, namun ada beberapa macam. Casing ini dibedakan melalui bentuknya, yakni:
Casing berjenis tower
Jenis casing ini adalah jenis casing yang terbaru dan modern karena diproduksi setelah 2001. Keunggulan dalam casing tower adalah ruangan yang lebih luas. Luasnya ruangan tersebut mengakibatkan suhu udara tidak cepat memanas. Selain itu dapat juga dengan mudah ditambahkan komponen lainnya karena masih adanya ruang. Casing jenis tower sendiri ada 3 macam, yakni mini ATX, middle ATX dan mini ITX. Keempat jenis ini dibedakan berdasarkan ukurannya saja karena bentuknya hampir sama.
- Casing mini ATX
Casing mini tower memiliki bentuk mirip menara. Casing ini memiliki ukuran yang paling kecil dari semua casing yang ada. Umumnya casing ini hanya memuat 1 drive DVD, 1 drive harddisk dan power supply yang tidak terlalu besar. Penggunaan casing ini umumnya untuk jenis komputer rendah daya seperti yang ditenagai prosesor Intel Atom.
- Casing ATX
Casing middle tower adalah casing yang paling banyak digunakan di Indonesia. Casing ini sedikit lebih besar daripada casing mini tower karena sudah dilengkapi dengan berbagai macam instrumen seperti power supply yang lebih besar. Namun casing ini hanya memiliki maksimal dua kipas saja, masing-masing di depan dan belakang.
- Casing mini ITX
Casing komputer jenis ini adalah casing yang paling kecil diantara semua jenis casing tower. Beberapa casing ITX memiliki dimensi hanya 15x15x30 cm saja. Casing ini banyak digunakan untuk penggunaan sistem komputer yang minimum seperti digunakan untuk media center.
Casing berjenis desktop
Casing komputer desktop memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan casing tower. Casing desktop memiliki posisi rebahan dan biasanya bahannya lebih kuat sehingga dapat menjadi tumpuan monitor. Ukuran lebar sekitar 30-40 cm dan panjang 50-60 cm. Casing ini umumnya sudah lengkap dengan speaker, power supply dan lain-lain.
Demikian uraian singkat kami tentang casing komputer, semoga bermanfaat
Pada umumnya Power Supply dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok besar, yakni berdasarkan Fungsinya, berdasarkan Bentuk Mekanikalnya dan juga berdasarkan Metode Konversinya. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai ketiga kelompok tersebut :
1. Power Supply Berdasarkan Fungsi (Functional)
Berdasarkan fungsinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Regulated Power Supply, Unregulated Power Supply dan Adjustable Power Supply.
- Regulated Power Supply adalah Power Supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik meskipun terdapat perubahaan atau variasi pada beban atau sumber listrik (Tegangan dan Arus Input).
- Unregulated Power Supply adalah Power Supply tegangan ataupun arus listriknya dapat berubah ketika beban berubah atau sumber listriknya mengalami perubahan.
- Adjustable Power Supply adalah Power Supply yang tegangan atau Arusnya dapat diatur sesuai kebutuhan dengan menggunakan Knob Mekanik. Terdapat 2 jenis Adjustable Power Supply yaitu Regulated Adjustable Power Supply dan Unregulated Adjustable Power Supply.
2. Power Supply Berdasarkan Bentuknya
Untuk peralatan Elektronika seperti Televisi, Monitor Komputer, Komputer Desktop maupun DVD Player, Power Supply biasanya ditempatkan di dalam atau menyatu ke dalam perangkat-perangkat tersebut sehingga kita sebagai konsumen tidak dapat melihatnya secara langsung. Jadi hanya sebuah kabel listrik yang dapat kita lihat dari luar. Power Supply ini disebut dengan Power Supply Internal (Built in). Namun ada juga Power Supply yang berdiri sendiri (stand alone) dan berada diluar perangkat elektronika yang kita gunakan seperti Charger Handphone dan Adaptor Laptop. Ada juga Power Supply stand alone yang bentuknya besar dan dapat disetel tegangannya sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Power Supply Berdasarkan Metode Konversinya
Berdasarkan Metode Konversinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Power Supply Linier yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung dari Inputnya dan Power Supply Switching yang harus mengkonversi tegangan input ke pulsa AC atau DC terlebih dahulu.
Jenis-jenis Power Supply
Selain pengklasifikasian diatas, Power Supply juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah DC Power Supply, AC Power Supply, Switch Mode Power Supply, Programmable Power Supply, Uninterruptible Power Supply, High Voltage Power Supply. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis Power Supply.
1. DC Power Supply
DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC Supply yaitu :
a. AC to DC Power Supply
AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).
b. Linear Regulator
Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC Input.
2. AC Power Supply
AC Power Supply adalah Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V.
3. Switch-Mode Power Supply
Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi.
4. Programmable Power Supply
Programmable Power Supply adalah jenis power supply yang pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh Remote Control melalui antarmuka (interface) Input Analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB.
5. Uninterruptible Power Supply (UPS)
Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPS adalah Power Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari tegangan input AC dan Baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan Input akan secara simultan mengisi Baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi kegagalan pada sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka Baterai akan mengambil alih untuk menyediakan Tegangan untuk peralatan listrik/elektronika yang bersangkutan.
6. High Voltage Power Supply
High Voltage Power Supply adalah power supply yang dapat menghasilkan Tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High Voltage Power Supply biasanya digunakan pada mesin X-ray ataupun alat-alat yang memerlukan tegangan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar